Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

if you judge someone pliss thinking again :)

akusadar siapa aku. yang hanya anak biasa gak cantik dan gak bisa bikin outfit yang bagus dan i have dark skin. yah mungkin kebanyakan dari orang melihat dari fisik secara keseluruhan dan aku sadar akan hal itu. yah emang kalau gitu hmmm rasanya minder banget. aku salah memang aku gak bisa bersyukur dengan apa yang tuhan beri sama aku. tapi aku yakin suatu saat mereka yang menjudge aku sadar apa yang dia katakan tentang fisiik itu salah. banyak kelebihan dan kekurangan seseorang dalam keterbatasan fisiknya. bukan berarti smua yang jelek akan terlihat jelek, sama halnya dengan memikirkan satu jalan tanpa ada jalan keluarnya karena melihat jalan yang rusak itu tidak indah padahal jalan rusak itu dapat mengantarkanmu ke tempat yang paling indah di dunia. sedangkan jalan yang tidak rusak itu hanya mengantarkan ke jurang yang sangat buruk. dalam hal  ini memang harusnya aku bersyukur dengan apa yang ada dalam diri aku. tapi apakah dalam hal ini aku bisa berfikir positif dengan apa yang ada

lalu

kunuliskan sebuah perasaanku di kelas saat jam kosong. 17.02.2k10 ku tulis kisahku kisah yang sangat pilu.. melihat mereka tertawa melihat mereka bisa tersenyum tapi aku bisa. hanya bisa diam. tpi kenapa semua terjadi ma aku. hanya luka yang ada di hatiku tergores dengan pisau dunia yang tajam yang menancap di hati yang paling dalam yang memancarkan darah kesedian yang memberi sebuah masalah yang menghancurkan batinku yang tak memberiku harapan yang membuat aku tak berdaya di hadapan semuanya.... mengharap kenyataan yang indah tanpa sebuah kisah mengharap tak ada kesedian mengharap hati yang senang mengharap semua selesai mengharapkan harapan yang baru mengharapkan tak di beda-bedakan mungkin itu harapanku mungkin itu yang ku mau mungkin itu jalannya mungkin itu inginku mungkin itu keyataan mungkin itu tak akan terjadi karena semua membebaniku, menjadikan aku tak berdayamenjadikan aku larut dalam kesedian. tiap melihat,menyapa,menatap,mendengar,

Berlari

Kaki kecil menari nari sana sini Mendendangkan suara berbisik Senyum lepas indah tanpa beban Kucir kuda terayunkan Sodor sana sodor sini Serong sana serong sini Lompat sana lompat sini ayun sana ayun sini sembunyi badan balik batu Tangisan kalah tertawa menang Bisikan sinis bisikan haru bisikan  bisikan Tertoleh tubuhnya saat datuk datang Menari lagi kaki kecil berirama perpisahan Senja datang surya tenggelam Akhirlah sana sini Surabaya, 12 Agustus 2014

pedih

memang  apa yang bisa di lihat dan dibaca apabila kita sendiri sadar apa yang harus kita lakukan. apa juga yang ada tentang diri ini kalau misalnya selalu merasa dalam penjara. entah merasakan bagaimana rasanya ada di rumah seperti di psung ada di penjara. gak ada lagi hirup pikuk indahnya dunia luar seperti buta dan tuli tak tahu apa apa. yah itulah penjarah rumah yang aku rasakan. rumah yang seharusnya tepat untuk melepas penat malah jadi penjara. mana ada orang yang serumah denganku syang sama aku. malah kebanyakan orang selalu memandang sebelah mata diriku, memang serendah dan sebodoh itukah diriku. tak pernah kebayangkan dalam benakku kenapa semua begitu keras kehidup ini sangat keras. kadang aku kesal dan capai bagaimana tidak maslaah satu selesai maslah lain pun tambah. untung saja aku punnya tuhan yang selalu ada buat aku. untung saja aku punya tuhan yang maha esa yang maha peindung arrahman arrhim. andai saja ketebalan iman itu sangat tipis dan mampu merobahkan diniding pertah

Hati

utuhnya sangat terlihat jelas, tak sembarang bisa menyentuh dan buatannya hanya kepadanyalah di persembahkan cinta hati ini, siapa berani merusak keutuhan hati..padahal tahukah jiwa tersakiti itu rasanya tak mampu berfikir berdiri dan tak mampu lagi untuk merungkai kata. terdiam dan berupaya bahagia dengan sendirinya seperti bipolar penyakit kejiwaan tapi apakah sadar menyakiti hati itu berat sekali, ah entah tak bisa di ungkapkan rasanya. tak ada sedikitpun kata yang bisa mewakilkan garis sebuah hati ini walau kecil bahakan tak terlihat tapi sakitnya sungguh parah dan bahagianya keindahan tersendiri bagi pemiliknya.

Dendam

Apakah masih ada yang belum bisa tercukupi? apakah masih tangan untuk menadah yang di inginkan? ketika malam pagi dan siang masih teteap manadah kan tangan bukan pada pencipta tetapi pada lubang kehidupan yang hitam dan keji menaruh gelapnya awan tak lagi bercahaya matahari. penggalan apakah yang di cari? masihkah tidak bisa? jatuh tertimpa tangga terinjak menjerit luka satu orang terbahak bahak bahagia melihat keebawah siksakan dunia di lubang hitam. tiada lagi ampun tiada lagi kata hanya satu masihkah belum? selalu bertanya dan bertanya dan berakhir pada sebuah pernyataan. Selesailah sudah kebusukan masa lalu yang masih terlintas di fikiran ini. terselesaikan entah dengan cara yang pasti atupun tidak pasti. tapi pernyataan itu tlah menghadirkan penyelesaian.yang hitam hanya penyesalan, tak berartikah sebuah penyesalan apabila sudah terkubur dan jatuh terinjak untuk sekian kalinya. maka janganlah sedikitpun melukai yang dalam selagi maaf dan cinta mampu meluruhkan warna hitam. karena

Percaya

Kegagalan di setiap cobaan yang tuhan berikan selalu mendapatkan hikmah yang luar biasa. Tak pernah di pungkiri lagi, tuhan begitu adil dengan umatnya begitu juga kisahku. Aku sadar aku dalam ujian tuhan agar aku mampu bertahan dan sellau ada di jalan tuhan. Tapi apakah adil setelah banyak sekali kegagalan yang aku lewati hanya aku yang menanggung hanya aku yang trelibat sedangkan di luar sana mereka tertawa lepas dan berfoya foya. Apakah adil? Padahal yang aku tau tuhan maha  adil. Dan ya aku temukan jawaban kegelisahanku ini, tuhan memang maha dil adanya. Kebahagian selalu datang saat aku di beri cobaan, beribu cobaan sama dengan berpuluh ribu lebih kebahagiaan dan pelajaran berharga. Sanggupkah aku untuk bertahan? Dengan kejamnya dunia ini dengan kejinya lidah yang menyayat hati atau dengan gerakan yang mungkin membuat kita tiba tiba lemah seperti tanpa tulang. Tuhan tau apa yang aku mau tapi juga tuhan tau apa yang menjadi kebutuhanku.